Skip to main content

Ekonomi Manajerial - Analisis Terhadap Kondisi Perusahaan Kosmetik Korea Missha

 

Poin A

Struktur pasar:

Ditinjau dari struktur pasarnya perusahaan kosmetik asal Korea yang saat ini berkembang di Indonesia memiliki struktur pasar persaingan sempurna. Karena jumlah penjual produk kosmetik Korea di Indonesia juga banyak sekali tidak hanya Missha saja, contoh kompetitor dari Missha/ brand kosmetik Korea yang ada di Indonesia adalah SKII, Nature Republic, Sulwhasoo , Pyunkang yul, Benton dan masih banyak lagi.

Jenis Produk:

Jenis produk yang dijual oleh Missha diantaranya adalah Cleansing (masker), skin care, body’s care, hand care, foot care, Hair care, fragrance, make up serta accessories. 

Kekuasaan perusahaan: Missha tidak memiliki kekuasaan penuh terhadap pasar karena dalam pasar persaingan sempurna ini pasarnya juga dikuasai oleh produsen lain/ produsen kosmetik Korea yang menjual barangnya di Indonesia.

Hambatan : Saat ini hambatannya ada di proses impor barang ke Indonesia karena terdampak pandemi dan barang lumayan lama sampai ke Indonesia. Selain itu peraturan tarif pajak impor baru yang cukup tinggi lumayan memberatkan, sehingga mau tidak mau hal ini berdampak pada harga brand Missha.

Akses Informasi harga dan Kualitas :

Akses informasi harga dapat dilihat di website Missha Indonesia dan beberapa e-commrce yang sudah bekerja sama secara langsung dengan Missha seperti iLOTTE dan Sociola. Sementara untuk kwalitasnya konsumen bisa melihat review produk di  website female daily atau bisa juga melihat review produknya di website Sociolla review.

Umumnya harga produk Missha berada di rentang harga Rp.100.000 – Rp.950.000 jika tidak diskon. Namun ketika diskon besar –besaran harga produknya berada di rentang harga mulai dari Rp.12.500 saja.

Kwalitas produk Missha merupakan premium karena produk ini menggunakan bahan – bahan berkwalitas asli Korea yang umumnya bahan – bahan ini dari tumbuhan/ organik.

Poin B           


Note: Produk Missha yang ada lingkaran merah.

Posisi produk Missha berada di tengah atas dimana produknya superior memiliki kwalitas yang bagus dan juga harganya sedikit mahal dibandingkan dengan produk lainnya.


Poin C

Strategi yang perlu dilakukan perusahaan untuk memenangkan persaingan:

Missha menggunakan strategi diskon beberapa bulan sekali untuk memenangkan strategi persaingannya. Diskon besar – besaran yang dilakukan oleh Missha ini menargetkan pelanggan baru supaya mencoba produk Missha. Jika pelanggan baru ini menyukai hasil akhir setelah menggunakan perawatan produk Missha maka ia akan membeli lagi.

Untuk memenangkan persaingan penjualan dan mempercepat penjualan produknya Missha juga menjual produknya di e-commrce seperti iLOTTE, Sociolla dan shopee selain membuka gerainya di beberapa Mall yang ada di Indonesia.

Mereka juga menciptakan produk berkwalitas yang bagus untuk memenangkan strategi penjualan. Meskipun harganya sedikit mahal ketika tidak diskon Missha akan tetap dicari karena kwalitasnya yang bagus.

Demikian artikel yang saya tulis diatas semoga membantu.

Comments

Popular posts from this blog

Discover History and Culture in Malang City Indonesia

Every city has its own uniqueness, each with their own diverse culture. The city of Malang-Indonesia offers you with countless cultural performances and extraordinary sites you should definitely visit. If you are interested in history, Brawijaya Museum will give you a touch of the past on this beautiful city. The museum is only 15 minutes away from Hotel Swiss Belinn Malang by walking on foot.                                                        1. Brawijaya Museum Established since 1962, Brawijaya museum is one of the best known site in Malang city. A variety of old remains such as tank, train car, cannons, weapons of war, photographs, army uniforms and history books are displayed in this museum. The entrance fee for Brawijaya Museum is only IDR 5,000 per person. The museum is located in Ijen Road-Malang, approximately 15 minutes away from Hotel Swiss Belinn Malang. 2.             Malang City Library The location of Malang City Library is directly in front of Brawijaya M

Review Susu Sapi Nandhi Murni Batu

Kali ini aku akan mereview minuman susu sapi murni merk “Nandhi Murni” yang aku beli waktu jalan - jalan ke Kota Batu. Jadi ceritanya memang aku jalan –jalan dan sengaja berburu kuliner di Kota Batu setelah tiba di Kota Batu aku segera menuju toko di depan alun – alun Kota Batu dan membeli Susu Sapi Nandhi Murni rasa Strawberry.   Untuk harganya per 1 botol sedang yang aku beli ini diberi harga Rp.8.000 saja, harga ini tentu cukup murah menurutku jika dilihat dari segi manfaat dan segi kandungan gizi yang akan diperoleh bagi tubuh. Susu sapi Nandhi murni sendiri tergolong sangat laris di Kota Batu dan banyak wisatawan luar kota yang mesti memburu susu ini untuk dikonsumsi sendiri maupun di bawa pulang ke kotanya sebagai   oleh – oleh. Bagaimana Rasa Susu Nandhi Murni ? Menurut aku pribadi rasa dari susu sapi Nandhi murni sendiri enak dan terasa kesegarannya dibanding dengan susu yang sudah masuk supermarket dengan expaired jangka panjang. Jadi susu ini memang terjaga kemurni

10 Delicious Traditional Balinese Foods

Bali is one of the favorite destinations for tourists, both domestic and foreign, thanks to its popularity. Due to Bali's high demand, entrepreneurs have opened numerous cafes and restaurants on the island. This has resulted in tourists being more familiar with the names of popular cafes in Bali compared to traditional Balinese food. However, Bali still offers a variety of specialties that visitors must try while on vacation there. Here are ten traditional Balinese foods that will surely captivate your taste buds. 1. Duck Betutu or Bebek Betutu Mek Rati Betutu It is said that the duck betutu, originating from Kuta, Bali, is a favorite dish among the kings of Bali. Its unique cooking method involves massaging the seasoned duck meat beforehand. It is believed that massaging the duck meat makes it tender and allows the marinade to penetrate deeply into the meat and bones. The massaged duck is then wrapped in banana leaves or betel leaves and baked in a fire fueled by husks. The cooki